ANDY AYAMISEBA : BLACK BROTHERS BUKAN KELOMPOK MUSISI BIASA - Suara Wiyaimana Papua
Headlines News :

.

.
Home » , , » ANDY AYAMISEBA : BLACK BROTHERS BUKAN KELOMPOK MUSISI BIASA

ANDY AYAMISEBA : BLACK BROTHERS BUKAN KELOMPOK MUSISI BIASA

Written By Suara Wiyaimana Papua on Senin, 23 Maret 2015 | Senin, Maret 23, 2015

Personil Group Band Black Brothers dari ki Benny Betay(bass); David Rumagesan(vocal);Jochi Phu(Keyboard); Amri Kahar(Sax); Stevie Mambor(drum) dan duduk Hengky MS(gitaris and vocalis) saat masih berada di Jakarta.(Jubi/ist)
Jayapura, 11/3 (Jubi)- Andy Ayamiseba, manajer Grup Band Black Brothers,  mengatakan Black Brothers bukan sekadar kelompok musisi biasa. Mereka memiliki visi dan misi utama untuk mengangkat martabat bangsanya yang selalu dibilang masih terbelakang.
“Misi dan visi yang kedua untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahterah serta yang ketiga dan maha penting adalah untuk membebaskan bangsanya dari segala bentuk penindasan oleh kaum penjajah,” katanya, melalui akun Facebooknya, belum lama ini.
Menurut Ayamiseba, misi itu bisa dibuktikan dengan karya-karya mereka  melalui syair lagu-lagu nya dan keputusan-keputusan yang diambil untuk meninggalkan ketenaran mereka di tanah airnya Indonesia. Bahkan, kemudian meninggalkan kontrak musik di EMI Holland dan akhirnya hijrah ke Vanuatu untuk menjalankan lobi OPM di kawasan Pasifik Selatan, termasuk PNG.
Para personel BB pun diseleksi berdasarkan potensi-potensi mereka secara individu agar produksi bisa mencapai hasil yang semaksimal mungkin. Jocky Phu, dijuluki si pena emas karena dia adalah penyair besar yang berwatak cinta damai dan keadilan. Kemudian, Hengky (alm) yang memiliki suara emas yang khas Black Brother dan sulit diganti oleh suara lain.
Sijari emas August Rumaropen (alm) dijuluki George Bensonnya Papua dengan watak halus dan rendah hati. Ada juga Benny pada bass dan Stevie si penabuh drum. Keduanya adalah tulang punggung rythm section-nya. Akhirnya David(Dullah) dan Amry yang menciptakan dandanan rythem musik BB. Paduan musik dan vokal mereka yang harmonis sesuai dengan melodi dan syair lagu-lagunya telah menembus nusantara dan Pasifik Selatan. Hal ini  membuat grup musik Black Brother melegenda di Pasifik Selatan, Indonesia,  dan Eropah dengan lagu Jalikoe.
“Saya selaku pendiri dan manajer sekaligus produser eksekutif supergroup ini sulit untuk mendapatkan musisi-musisi alam yang diberkati dengan talenta oleh Tuhan Yang Maha Kuasa seperti mereka. Saya sangat berterima kasih dan bangga karena diberkati dengan kesempatan untuk bekerja dengan group legendaris ini,”tulis Ayamiseba.
Lebih lanjut jelas Ayamiseba Black Brothers adalah suatu persembahan yang berpaduan antarwatak kepribadian talenta, seni, komitmen, dan inspirasi. “Semoga apa yang telah dirintis oleh musisi-musisi alam ini dapat dilanjutkan oleh generasi penerus demi suksesnya misi dan visi mereka,”harap pejuang Papua Merdeka di Vanuatu, Mr Andy Ayamiseba.
Grup Black Brother pertama kali tampil di Jayapura memakai nama Iriantos Primitive, menjelang persiapan show ke Papua New Guinea. Saat itu musisi dan artis-artis Papua bergabung dan berlatih serius guna tampil prima merayakan kemerdekaan Papua New Guinea(PNG)dirumah pribadi menejer Black Borthers Andy Ayamiseba. Sayangnya upaya mengembangkan misi kesenian Papua dan show musik ke negara tetangga PNG tak mendapat restu dari pemerintah pusat di Jakarta.
“Black Brothers pada awalnya bernama Iriantos Primitive. Saya bentuk grup ini untuk tur keliling ke PNG dengan grup tarian yang kemudian izinnya ditolak oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Pusat,”katanya kepada tabloidjubi.com via Facebook.com belum lama ini.
Manajer Black Brothers ini mengaku pada usia yang ke 27 tahun, tepatnya pada 1974 sudah memimpin Group Band Black Brothers. “Setahun setelah izin ke PNG ditolak, saya membuat rencana baru untuk memenuhi visi dan misi tersebut lewat Jakarta. Demikianlah sejarah rekaman Black Brothers dimulai,”tulis Andy Ayamiseba.
Putra seorang mantan pejabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR GR) Provinsi Irian Barat, mendiang Dirk Ayamiseba ini tampil sebagai pebisnis dan musisi di era 1960-1970 an. Andy Ayamiseba sudah bergabung dengan Group Band Varunas salah satu group band milik Angkatan Laut yang cukup terkenal saat itu.
Tim musisi kesenian Irian Jaya yang tergabung dalam Iriantos Primitive mempunyai anggota-anggota awalnya terdiri dari alm Mimi Fatahan mahir bermain musik Hawaian, Ricky Chaay vokalis, Corry Rumbino vocalis dan Musa Fakdawer vocalis. “Latihan musik dan tarian mengambil tempat latihan di garasi rumah milik Andy Ayamiseba di Angkasa Indah, Kota Jayapura,”kata Andy Ayamiseba.
“Varunas Band adalah band milik Angkatan Laut Daerah X dan saya sendiri adalah salah satu anggota dari Band Varunas sebagai slide gitarist,Danny Kadmaer (lead gitrais/vocalis);Herman(basist);Ringgo Kadmaer (drummer);Mulyadi (Keyboard/gitaris);brass section adalah anggota-anggota TNI A. Sedangkan penyanyi penyanyi adalah Bass Lanoh;Ricky Chaay; Marcel Siante alias Honda;dan Dolf Raharusun,”kata Andy Ayamiseba.
Group Band Varunas selalu berlatih di kediaman Panglima Daeral X, Commodore Indra Kusnaedi di Nirwana, Angkasa Kota Jayapura.Saat itu ada musisi Nani kadmaer, saudara tertua dari Ringgo, Nani tidak pernah menjadi anggota Grup Band Varunas.
“Sebelumnya Kadmaer bersaudara bergabung dalam Group Band Aneka Ria yang dikenal sebagai Koes Bersudaranya Papua. Dengan vocal harmonis yang luar biasa dari Danny dan Nany,”kenang Andy Ayamiseba saat bermain band di Kota Jayapura.
Bermodal sebagai musisi dan pengusaha yang memiliki usaha di bawah perusahaan bernama PT Bintuni Baru (BB). Manajer Black Brothers ini mulai menancapkan tajinya dalam musik dan lagu di blantika musik Indonesia. Rencana show ke Papua New Guinea bersama Iriantos Primitive tak mendapat ijin membuatnya melanjutkan misi musik ke Jakarta.

Pada 1976 pertama kali Black Brothers tampil di Senayan, sepanggung dengan SAS Group Rock Arthur Kaunang eks personel AKA Group. Show ini mampu membuat seisi stadion histeris dan group musik asal Papua ini berhasil menaklukan Jakarta. “Saat Hengky MS membawakan lagu Soldier of Fortune dari Deep Purple. Kontan seluruh penonton di Senayan histeris dan kagum kalau ada grop musik dari timur Papua,”kata Musa Fakdawer, salah satu musisi Papua yang juga tergabung dalam Iriantos Primitive.(Jubi/dominggus a mampioper)
Share this article :

0 komentar:

.

.

Pray For West Papua

Pray For West Papua

MELANESIANS IN WEST PAPUA

MELANESIANS IN WEST PAPUA

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

GOOGLE FOLLOWER

Traslate By Your Language

WEST PAPUA FREEDOM FIGHTER

WEST PAPUA

WEST PAPUA

VISITORS

Flag Counter
 
Support : WEST PAPUA | WEDAUMA | SUARA WIYAIMANA
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Suara Wiyaimana Papua - All Rights Reserved
Template Design by WIYAIPAI Published by SUARA WIYAIMANA