Yahukimo berduka, Sudah 16 Orang Meninggal Karena Penyakit Misterius - Suara Wiyaimana Papua
Headlines News :

.

.
Home » , , » Yahukimo berduka, Sudah 16 Orang Meninggal Karena Penyakit Misterius

Yahukimo berduka, Sudah 16 Orang Meninggal Karena Penyakit Misterius

Written By Suara Wiyaimana Papua on Jumat, 27 Oktober 2017 | Jumat, Oktober 27, 2017

Nalenus Lokon, seorang bocah yang terkena penyakit misterius. Foto ini diambil oleh Adrian Christian Agustinus, relawan guru dari grereja Katolik di Samenage, saat Nalenus masih hidup pada 28 September 2017. Nalenus sekarang sudah meninggal
SHNet, Jayapura – Oworuk Esema, pria 40 tahun dari kampung Ison, distrik Samenage, Kabupaten Yahukimo menambah daftar warga yang meninggal “secara misterius” karena sakit yang belum jelas penyebabnya. Nama almarhum Oworuk terdaftar pada urutan ke-16 dalam daftar nama warga yang meninggal dengan ciri-ciri fisik yang tidak wajar itu.

“Tanggal 18 (Oktober) kemarin, ada satu orang lagi yang meninggal, namanya Oworuk Esema. Jadi total warga di Samenage yang meninggal menjadi 16 orang terhitung sejak 2 September hingga Oktober ini,” kata Pastor Paroki Hepuba, John Djonga Pr kepada SHNet via seluler dari Wamena, Sabtu (21/10/2017).

Menurut Pastor John, setidaknya tiga yang meninggal dunia mengalami ciri-ciri yang sama yaitu Nalianus Lokon (18) dari kampung Muke dan Anis Esema (40) dari kampung Samenage yang meninggal pada hari yang sama yakni 5 Oktober 2017. Dan, Erina Hugi (29) dari kampung Muke, yang meninggal pada 16 September. “Mereka tiga orang yang sama sakitnya, rambut rontok, badan bengkak baru luka. Yang lain beda-beda gejalanya,” katanya.

Kematian misterius ini juga menimpa tujuh anak dibawah lima tahun. Mereka adalah Mince Lokon (1 bulan), Sarles Giban (1 bulan), Rosah Esema (2 bulan), Ekoh Lokon (1 tahun), Ince Giban (1 tahun), Istalitice Esema (2 tahun), dan Napenius Wetapo (3 tahun).
Obat dan tenaga medis.

Saat ini, masyarakat menantikan bantuan dari semua pihak terlebih pemerintah yang diharapkan memberikan respon cepat terutama dalam memberikan bantuan penanggulanan kematian tersebut. Diantaranya tim laboratorium untuk mencari tahu penyebab kematian dan cara penanggulangannya.
Petugas Tak Ditempat

Pekan ini, Pastor mengatakan telah ada bantuan oba-obatan yang dikirimkan langsung dari RSUD Dekai dan seorang dokter beserta seorang tenaga medis. Dihubungi terpisah, Bupati Yahukimo Abock Busup menyatakan turut berbelasungkawa bagi masyarakat khususnya keluarga yang ditinggalkan.

Ia pun menyatakan telah memerintahkan instansi terkait untuk menyalurkan obat serta menurunkan tim medis dan dinas kesehatan untuk turun langsung ke Samenage.

“Saya sudah perintahkan tim turun langsung, harus data secara baik. Obat-obatan sudah dikirim duluan jadi sekarang ini memang kami tunggu hasil uji di lapangan apa yang sebenarnya buat masyarakat kami ini mati,” kata Bupati Abock kepada Jubi via seluler, Kamis (19/10).

Salah satu yang disoroti Bupati Abock adalah petugas kesehatan di Pustu dan Puskesmas yang sering dilaporkan tidak berada ditempat. Ia bahkan mengaku dilematis dalam mengontrol ASNnya yang ditugaskan seperti di pustu dan puskesmas.

“Dulu masyarakat minta supaya kepala puskesmas atau pustu harus orang asli dari kampong yang bersangkutan. Dan, kami sudah lakukan itu. Kepala Puskesmas di Samenage itu putra asli dari situ, tapi saya memang dapat laporan orang itu tidak pernah di tempat…ini juga masalah karena kami ingin orang kerja dengan hati dan tenang di tempat tugas,” ujarnya.

Bupati berjanji akan memikirkan langkah-langkah yang tepat untuk menertibkan petugas ASN baik di bidang kesehatan maupun pendidikan. (Yuliana Lantipo)

Share this article :

0 komentar:

.

.

Pray For West Papua

Pray For West Papua

MELANESIANS IN WEST PAPUA

MELANESIANS IN WEST PAPUA

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

GOOGLE FOLLOWER

Traslate By Your Language

WEST PAPUA FREEDOM FIGHTER

WEST PAPUA

WEST PAPUA

VISITORS

Flag Counter
 
Support : WEST PAPUA | WEDAUMA | SUARA WIYAIMANA
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Suara Wiyaimana Papua - All Rights Reserved
Template Design by WIYAIPAI Published by SUARA WIYAIMANA